Sabtu, 04 Februari 2012

CUACA EKSTRIM EROPA


 
(gambar : kompas.com)
 
WARSAWA, KOMPAS.com — Cuaca yang kian ekstrem menambah panjang daftar korban jiwa di Eropa. Sampai dengan Kamis (2/2/2012) ini, korban musim dingin di Eropa sudah mencapai jumlah 150 orang tewas, sementara ribuan orang mendatangi kemah-kemah berpemanas, untuk menghindar dari kebekuan yang mulai melanda sejak pekan lalu.
Sembilan orang lagi di Polandia, Kamis itu, mati kedinginan ketika suhu mencapai 32 derajat di bawah nol, sehingga hanya dalam sepekan sudah tercatat 29 orang tewas.
Di Ukraina, dilaporkan puluhan ribu orang mendatangi tenda-tenda berpemanas, yang sengaja dibangun oleh otoritas untuk orang-orang miskin dan kaum tunawisma. Ada sekitar 2.000 tenda berpemanas didirikan di seluruh negeri.
Jumlah korban tewas akibat hypothermia (kedinginan) di Ukraina sudah mencapai 63 orang.
Suhu terdingin, tercatat di wilayah barat Ukraina di Carpathian, yang mencapai minus 33 derajat, sementara di ibu kota Kiev, tercatat 27 derajat.
"Saya pengangguran. Saya punya tempat tinggal, tetapi tak ada makanan. Dan syukur, bisa makan di sini," ungkap Olexander Shemnikov, seorang insinyur yang menganggur, sekeluar dari kemah berpemanas di Kiev.
Di Rumania, delapan orang tewas, Rabu malam, sehingga tercatat total 22 orang tewas semenjak pekan lalu, menurut Kementerian Kesehatan Rumania. Sekolah-sekolah masih juga ditutup lantaran suhu dingin mencapai minus 31 derajat.
Di Bulgaria, sebagian Sungai Danube yang terkenal itu membeku sehingga pelabuhan pun terpaksa dipindahkan guna menghindari kebekuan. Jumlah korban tewas tercatat 10 orang.
Bahkan di ibu kota, Sofia, uang di dalam mesin anjungan tunai (ATM) pun ikut "membeku" sehingga membuat mesin uang tak berfungsi, menurut media setempat.
Setidaknya 10 orang tewas di ibu kota Latvia, Riga. Sementara di negeri tetangganya, Lithuania, ditemukan seorang lelaki berusia 55 tahun, tewas di reruntuhan rumah yang sudah ditinggalkan penghuninya, di kota pelabuhan Klaipeda. Jumlah korban tewas di Lithuania mencapai sembilan orang.
Ratusan orang di Italia, pun terpaksa harus menerima keadaan terjebak di  dalam gerbong kereta lantaran kebekuan musim dingin serta curah salju, Kamis itu, membuat  meluasnya gangguan terhadap jalan, rel kereta, dan juga bandar udara.
Di Austria pun jatuh korban akibat musim dingin. Seorang perempuan ditemukan tewas di hutan, diduga ia terpeleset ketika berjalan dalam kegiatan rutinnya, dan tak kuasa bangkit lagi serta kemudian membeku.  Ia menjadi korban kedua yang tewas pada musim dingin di Austria kali ini.
Di Serbia, cuaca dingin sudah menewaskan setidaknya enam orang, dan membuat sekitar 11.500 orang lainnya terisolasi, umumnya karena tinggal di wilayah pedesaan di pegunungan yang tak terjangkau jalan raya.
Bahkan di Serbia tengah, sekitar 12 orang yang tewas, terpaksa dievakuasi dengan helikopter, termasuk sembilan  orang yang menghadiri sebuah upacara pemakaman, tetapi kemudian terjebak dan membeku lantaran tak berhasil meneruskan perjalanan pulang.
Di Beograd, ratusan tunawisma yang tak mampu menjangkau sekitar 140 tempat pengungsian di tenda-tenda berpemanas, terpaksa berteduh di bus-bus dan di gerbong-gerbong kereta.
"Umumnya pengemudi angkutan bus, membiarkan mereka tinggal, asalkan duduk di bagian belakang, dan tidak mengganggu perjalanan bus," ungkap seorang pejabat sebuah perusahaan angkutan di Beograd, seperti dikutip koran setempat, Blic.
Kebekuan musim dingin kali ini juga menelan korban di Republik Ceko, Slowakia, serta Yunani.
Dan di Perancis, pada beberapa wilayah dikeluarkan larangan truk-truk melewati sejumlah jalan bebas hambatan. Lantaran dikhawatirkan bus-bus itu akan terjebak kemacetan akibat derasnya curah salju. (AP/AFP/Reuters/sha)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...