Sabtu, 19 Februari 2011

Penilaian dalam Wawancara


Farrah Mahdaly & Esther Widhi *)

Banyak hal yang menentukkan proses keberhasilan seseorang dalam tes wawancara. Yang paling utama adalah seberapa besar kecocokan atau match antara profil kandidat (kompetensi dan kepribadian) dengan harapan profil posisi dan nilai atau budaya yang diterapkan di perusahaan yang dituju.

Apa yang menjadi Dasar Penilaian dalam mencari kecocokan tersebut ?

1. Soft Skill & Technical Skill

Pada saat wawancara, perusahaan akan menggali lebih banyak kemampuan atau kompetensi kandidat yang bersifat soft skill (keterampilan untuk memiliki sikap kerja yang profesional atau attitude ). Sedangkan kemampuan hard skill atau technical skill akan dicek oleh perusahaan melalui data pada resume, technical test atau dengan mengecek bukti pendukung hasil kerja Anda.

Soft skill adalah landasan seseorang dalam berperilaku yang berdampak pada kemampuan bekerja. Sebagai contoh soft skill : listening, communication and problem solving adalah landasan dalam kemampuan bekerja sama dalam tim.

Jadi jika kita sadari bahwa posisi yang kita tuju membutuhkan kemampuan bekerjasama dalam tim, pastikan bahwa ke-3 soft skill tadi telah Anda miliki. Pastikan pada 5 menit pertama dalam preoses wawancara perusahaan mendapat melihat ke-3 soft skill tersebut yang tentunya perlu dilengkapi dengan bukti pengalaman atau penerapannya yang pernah Anda lakukan. Dan soft skill ini dibutuhkan untuk posisi apapun.

Yang perlu diingat Perusahaan akan lebih memilih kandidat yang memiliki potensi dan keahlian teknis dibidangnya dan dilengkapi dengan soft skill . Sebagai contoh untuk posisi programmer. Programmer yang baik dalam skill pemrograman dan analisis system dan juga memiliki kemampuan soft skill seperti kemampuan menyampaikan gagasan dan komunikasi public akan terpilih. Karena walaupun pada kesehariannya programmer lebih banyak bekerja dengan komputer, namun tetap diperlukan aktifitas komunikasi dengan pimpinan, rekan kerja sesama programmer saat rapat dan berkomunikasi dengan user/pengguna yang bukan dari kalangan IT.

2. Nilai atau Budaya perusahaan

Nilai adalah suatu ukuran yang diguankan perusahaan sebagai salah satu alat mencapai visi misi perusahaan. Dan nilai yang diterapkan akan menjadi budaya perusahaan atau budaya kerja seluruh karyawan. Sehingga perusahaan merasa perlu mencari calon karyawan yang mempunyai kesamaan nilai dan budaya dengan organisasi.

Sebagai contoh : Microsoft mempunyai 6 nilai yang diantaranya adalah Challenging . Kandidat yang dibutuhkan harus mempunyai karakter yang menyukai tantangan. Dalam proses wawancara mereka akan mencari tahu apakah Anda memiliki semangat menyukai tantangan. Hal ini dapat diketahui perusahaan dari proses wawancara dengan menggali pengalaman kandidat atau memberi contoh kasus yang memerlukan pandangan Anda dan kemudian akan diperkuat dengan hasil psikotest jika perusahaan menggunakannya sebagai pelengkap data seleksi.

Lalu bagaimana Anda dapat mengetahui nilai budaya perusahaan agar Anda dapat menonjolkan kesamaan nilai yang Anda miliki dengan perusahaan tersebut?

Silakan Anda pelajari dari web site perusahaan tersebut yang umumnya semua perusahaan sudah memasukkannya atau melihat aktivitas dan penghargaan yang pernah diperolehnya. Namun yang pasti jika Anda tidak memiliki nilai / value yang sama dengan yang diharapkan oleh perusahaan, jangan paksakan dengan membuat informasi fiktif atau berbohong..karena hal tersebut juga dapat dilihat oleh perusahaan pada hasil psikotest yang fungsinya melihat personality seseorang. Anda bisa tekankan pada saat wawancara jika Anda mempunyai rencana untuk memiliki nilai / value of Challenging dan buktikan dengan upaya-upaya yang sedang Anda lakukan atau sudah Anda rencanakan.

3. Motivasi

Motivasi menurut para psikolog diartikan sebagai daya dorong untuk mencapai tujuan kita. Motivasi ini sebenarnya ada di dalam diri kita dan terlihat dalam tindakan kita serta cara bicara kita. Dalam wawancara motivasi menjadi faktor yang cukup penting untuk diketahui oleh para interviewer. Apa yang menjadi daya dorong atau motivasi Anda dalam melamar pekerjaan di perusahaan yang bersangkutan ? Kalau hanya sekedar untuk bekerja dan mencari pengalaman, sebenarnya hampir semua pelamar memiliki motivasi yang sama. Coba temukan motivasi yang khusus yang membuat Anda tertarik untuk melamar di perusahaan tersebut. Untuk itu ketika mengirimkan lamaran kerja, usahakan mencari tahu terlebih dulu tentang kondisi perusahaan dan posisi yang ditawarkan. Usahakan juga untuk melamar posisi yang memang benar-benar Anda minati dan Anda punya kemampuan (lihat lagi penjelasan tentang Soft Skill & Technical Skill di atas). Perusahaan menyukai para pelamar kerja yang punya motivasi untuk berkembang bersama dengan perusahaan dan yang mau banyak belajar. Di BINUS Career sendiri beberapa lowongan untuk posisi IT Staff dan Programmer mencantumkan kualifikasi yang khusus yaitu aktif dan mau belajar.

4. Passion /Hasrat yang Kuat

Beberapa rekan HRD mengatakan bahwa mereka lebih senang mewawancara pelamar yang punya passion atau hasrat yang kuat untuk bekerja di perusahaan tersebut. Passion /hasrat yang kuat ini muncul dari minat kita terhadap bidang/posisi yang ditawarkan. Orang yang punya hasrat yang kuat untuk bekerja di perusahaan tersebut adalah orang yang punya semangat ketika menceritakan motivasinya melamar pekerjaan. Orang yang punya informasi yang cukup tentang perusahaan yang dituju serta punya pertanyaan yang ditujukan kepada interviewer (saat diberi kesempatan bertanya). Passion ini biasanya terlihat dari cara bicara yang meyakinkan, ditunjang oleh rasa percaya diri yang kuat. Dibalik semuanya itu, motivasi seperti yang sudah diuraikan di atas sangat berperan. Orang yang tidak punya passion yang kuat biasanya orang yang kurang yakin dalam menjawab pertanyaan dan terkesan tidak bersemangat dalam menjawab pertanyaan yang diajukan. Apakah Anda punya passion yang kuat terhadap posisi yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut ? Apakah Anda merasa bahwa Anda merupakan kandidat yang cukup baik untuk perusahaan tersebut ?

5. Penampilan

Selain uraian di atas, pastikan Anda juga siap secara fisik dengan memperhatikan penampilan fisik yang baik dan dalam kondisi badan yang fit saat wawancara. Kehadiran tepat waktu bahkan di awal waktu juga dapat mewakili citra positif Anda. Lahirkan kesan pertama yang tidak terlupakan saat wawancara sehingga Anda layak menjadi kandidat terpilih. Usahakan untuk tampil formal dengan pakaian yang rapi, tidak perlu mahal. Untuk pria mengenakan kemeja lengan panjang, dasi, dan bercelana bahan. Sedangkan untuk wanita mengenakan kemeja/blouse, rok yang sopan/celana bahan, dan blazer serta bersepatu tertutup. Sangat disarankan untuk memperhatikan cara berbusana dan berpenampilan karyawan dari perusahaan setempat. Misalnya : Bank Swasta mengharuskan karyawatinya mengenakan kemeja lengan panjang, rok selutut, sepatu tertutup, blazer, dan rambut yang panjang harus diikat atau dicepol. Usahakan untuk Anda berbusana dan berpenampilan seperti itu juga ketika wawancara di perusahaan tersebut.

Jika semua itu sudah Anda persia p kan dan lakukan namun Anda belum berhasil dalam proses wawancara, jangan menyerah dan selalu lakukan evaluasi untuk perbaikan di kesempatan berikutnya. Keberhasilan memerlukan proses dan proses akan mengajarkan seseorang untuk memperoleh hasil lebih baik.

*) Farrah Mahdaly adalah Manager BINUS Career dan Esther Widhi adalah Konsultan BINUS Career.

Silahkan berkonsultasi melalui email : esther@binus.edu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...